FARMAKOLOGI
DAN TOKSIKOLOGI I
OLEH :
NAMA : LATRI DWITA SARI AMAHORU
NIM : 70100112050
KELAS : FARMASI B1
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2013
“FARMAKOLOGI
TOKSIKOLOGI”
Farmakognosi berasal dari dua kata yaitu pharmacon
(obat) dan gnosi (ilmu/pengetahuan). Jadi farmakognosi adalah ilmu pengetahuan
tentang obat khususnya dari nabati, hewani dan mineral. Farmakodinamik adalah
ilmu yang memepelajari tentang efek obat terhadap tubuh, sedangkan
Farmakokinetik adalah ilmu yang memepelajari tentang nasib obat dalam tubuh
meliputi absorbs, distribusi, metabolism dan ekskresi. Dan toksikologi aalah
ilmu yang memepelajari tentang efek racun terhadap tubuh.
Adapun faktor-faktor yang memepengaruhi metabolism
obat yaitu induksi enzim. Inhibisi enzim, kompetisi (interaksi obat), dan
perbedaan individu.
Fungsi –fungsi reseptor sebagai berikut :
·
Mengenal dan
mengingat suatu ligan
·
Meneruskan
sinyal-sinyal yang diterima ke dalam sel melalui
Ø Perubahan permeabilitas membran
Ø Pembentukan second messenger dan
Ø Mempengaruhi transkripsi gen
Ligan-ligan yang dapat mengikat reseptor dan
mempengaruhi aktifitas sel diantaranya :
·
Hormones
·
Autocrine
·
Neurontransmitter
·
Cytokines
·
Membrane bound
ligans
·
Drug / chemicals
“SYSTEM SARAF
OTONOM”
System
saraf otonom adalah system saraf tidak sadar terbagi menjadi system saraf
simpatik yang mempunyai fek eksitasi dan sistem saraf parasimpatik yang
mempunyai efek inhibisi.
Perbedaan
sistem saraf simpatik dan parasimpatik
Perbedaan
|
Simpatik
|
Parasimpatik
|
Neurontransmitter
|
Noradrenalin
|
asetilkolin
|
Reseptor
|
|
Muskarinik dan
nikotonik
|
Efek umum
|
Fight or fly
|
Rest or rilex
|
Ø Obat-obat adrenergik
1.
Amfetamin dan
turunannya (methamfetamin, shabu-shabu, metilene dioksi methamfetamin
(ekstasi))
2.
Kokain
3.
Adrenalin/efinefrin
4.
Dopamine
5.
Efedrin
Ø Obat-obat penghambat adrenergik
1.
Alfa bloker
Contohnya
: prazosin
2.
Betabloker
Kardioselektif, contohnya
etenolol
Non kardioselektif, contohnya propanolol
Ø Obat-obat kolinergik
Stimulant ganglion adalah obat yang secara luas
mempunyai ketrja pada simpatik dan parasimpatik, tidak begitu berguna dalam
klinis
1.
Agonis
muskarinik, contohnya atropin
2.
Ester kolin,
contohnya metakolin, karbakol, dan betanekol
3.
Pilocarpin
“PSIKOPATOLOGIK”
Fakta obat psikotropik
·
Klorpromazin
(1952)
·
Reserpin (1954)
·
Imipramin (1957)
Pembagian obat psikotropik
Jenis
|
Sinonim
|
Indikasi utama
|
Neuroleptika
|
Neuroplegika
|
Skizofren
|
Psikoleptika
|
Maniak
|
|
Major tranzquilator
|
Psikosindrom
|
|
|
Sindrom penghentian alcohol
kondisi terstimulasi takut
|
|
Antidepresiva
|
|
Depresi
|
Tranquilansia
|
Ataraktika
|
Neurosis
|
Tranquilansia minor
|
|
|
Psikotonika
|
Stimulansia
|
Apatis
|
Psikoanaleptika
|
Lesu
|
|
Psikoenergetika
|
|
|
Psikodisleptika
|
Psikolotika
|
Untuk menimbulkan psikosis buatan
|
Psikotomimetika
|
|
|
Psikotoksika
|
|
|
Fantastika
|
|
|
Senyawa halusinogen eldetika
|
|
Ø Psikosis >> penyakit fikiran dan kejiwaan,
terbagi 2 yaitu
1.
Psikosis
eksogen, patologi tubuh seperti trauma otak, tumor otak
2.
Psikosis
endogen, gangguan metabolism otak contohnya pada skizofrenia
Ø Neurosis, gangguan penyelesaian konflik diri,
Contohnya :
1.
Sindrom
kelelahanpsikovegetatif (gugup)
2.
Reaksi konversi
(histeris)
3.
Neurosis
ketakutan dan fobia
4.
Neurosis
keharusan
5.
Anorexia
nervosa, keinginan untuk kurus pada masa puberitas
Ø Psikopati, gangguan kepribadian terhadap sikap
kehidupan yang berhubungan dengan lingkungan, biasanya susah terdeteksi
1.
Kepribadian
sensitive
2.
Kepribadian
anankastia (peningkatan kesadaran untuk tertib)
3.
Kepribadian
depresi (mood tertekan)
4.
Kepribadian
hipertimi (mood gembira)
5.
Kepribadian tak
stabil (factor alcohol)
6.
Kepribadian
tanpa emosi
7.
Kepribadian
kuerulatorik (keras kepala, selalu mau benar, fanatisme berlebihan)
·
Obat-obat
psikopatologik
Ø Neuroleptika
Mekanisme kerja : memblok pekepasan norefinefrindan
dopamine
contoh obat golongan :
contoh obat golongan :
1.
Fenotiazin
(klorpromazin, prefenazin)
2.
Senyawa
butirofenon dan dimetilbtuilpiperidin
3.
Reserpine
4.
Sulpirid
Ø Antidepresiva
Golongan
|
Mekanisme aksi
|
Contoh obat
|
Anti
depresan trisiklik (TCA)
|
Penghambatan
reuptake serotonin dan norefinefrin
|
Amitripilin,
imipramine
|
SNRI
|
Penghambatan
reuptake serotonin dan norefinefrin
|
venlafaksin
|
SSRI
|
Penghambatan
reuptake serotonin
|
Sertraline,
fluoksetin, paroksetin
|
MAOI
|
Penghambatan
enzim mono amine oksidase
|
Fenelzin
|
Aminoketon
|
Penghambatan
reuptake norefinefrin dan dopamine
|
bupropion
|
Triazolopyridin
|
Antagonis
reseptor serotonin
|
Trazodon
dan nefazodon
|
Tetrasiklik
|
Antagonis
reseptor serotonin presinaptik
|
Mirtazapine
|
Ø Tranquilansia
Mekanisme kerja : meningkatkan ketersediaan dan
fungsi GABA di otak dengan mengaktifkan kerja reseptor GABA
Contoh obat : 1. Meprobamat 2. Golongan benzodiazepine (diazepam, klordiasepoksid,
lorazepam, alprazolam) 3. Benzoktamin 4.Valepotriat
Ø Psikotonik / psikostimulansia
Contoh obat : kofein dan amfetamin
Ø Psikodisleptika / fantastika
Contoh obat : 1. Turunan indol : N-dimetil triptamin psilosin,
lisergid 2. Turunan feniletilamin : meskalin
“ANTIKONVULSI”
Epilepsi, keajdian kejang yang terjadi berulang (kambuhan).
Kejang, manifestasi klinik dari aktifitas neuron yang berlebihan didalam
korteks serebral. Manifestasi klinik kejang sangat bergantung dari daerah otak
fungsauinal yang terlibat. Kejang disebabkan karena adanya ketidak seimbangan
antara inhibisi dan eksitatori pada otak. Ketidakseimbangana itu terjadi karena
kurangnya transmisi inhibitor dan meningkatnya aksi eksitatori.
Ø Klasifikasi epilepsi
·
Kejang umum,
jika terjadi pada kedua hemisfere otak secara bersama-sama, terbagi atas
tonic-clonic, abscense attacks, myoclonic seizure dan atonic seizure.
·
Kejang parsial,
jika dimulai dari daerah tertentu, terbagi menjadi simple partial seizure dan
complex partial seizures
Ø Obat-obat antikonvulsi tergantung jenis epilepsinya
|
Kejang parsial
|
Kejang umum (generalized seizures)
|
||
Tonic-clonic
|
Abscense
|
Myoclonic
atonic
|
||
Drug
of choice
|
Karbamazepin
|
Valproat
|
Etusoksimid
|
Valproat
|
Fenitoin
|
Karbamazepin
|
Valproat
|
|
|
Valproat
|
Fenitoin
|
|
|
|
Alternatives
|
Lamotrigin
|
Lamotrigin
|
Clonazepam
|
Klonazepam
|
Gabapentin
|
Topiramat
|
Lamotrigin
|
Lamotrigin
|
|
Topiramat
|
Primidon
|
|
Topiramat
|
|
Tiagabin
|
Fenobarbital
|
|
felbamat
|
|
Primidon
|
|
|
|
|
Fenobarbital
|
|
|
|
“OBAT-OBAT
PARKINSON”
Parkinson, gejala klinik ditandai dengan gemetar,
kekakkua, bradikinesia dan instabilitas postural. Penyakit parkinsin yaitu
penyakit gangguan syaraf kronis progresif yang ditandai dengan gemetar,
kekakuan, berkurangnya kecepatan gerakan, dan ekspresi wajah kosong seperti
topeng dengan saliva berlebihan.
Ø Faktor resiko
·
Usia ( 55
tahun)
·
Jenis kelamin
(cendenrung pada laki-laki)
·
Riwayat keluarga
·
Etnik
·
Paparan toksik
dan obat
·
Genetic
Ø Patofisiologi
Dopamine merupakan neurontransmitter yang
menstimulasi neuron motoric yang dapat mengontrol otot dalam bergerak. Terjadi degenarasi sel dengan hilangnya saraf
dopaminergik di substansia nigra di otak. Selain dopamin, neurotransmitter lain
(Asetilkolin, GABA, Norefinefrin, Glutamat dan Serotonin) juga mengalami
ketidakseimbangan di korteks.
Ø Gejala dan tanda
·
Tanda utama
1.
Tremor
2.
Kekakuan
3.
Melemahkan
gerakan
4.
Ketidakseimbangan
tubuh
·
Gejala motorik
1.
Ayunan lengan
tangan berkurang
2.
Kesulitan dalm
berbicara (dysarthria)
3.
Kesulitan
dalam menelan (dysphagia)
4.
Perubahan
postur
5.
Berubahnya
ekspresi wajah 9hypomimia)
·
Perubahan
status mental
1.
Anxietas
2.
Apatis
3.
Depresi
4.
Keadaan
Bingung
5.
Psikosis
6.
Gangguan tidur
Ø Obat-obat yang biasa digunakan
·
Meningkatkan
kadar dopamine endogen
1.
L-dopa
>> prekursor dupa
2.
Carbidopa,
benserazid >> menghambat metabolism perifer oleh dopa dekarboksilase
3.
Entacapon,
tolcapon >> menghambat degradasi dopa oleh O-metiltransferase
4.
Selegilin
>> menghambat degradasi dopa oleh enzim Mono Amine Oksidase B
5.
Amatidin
>> meningkatkan sintesis dan pelepasan dopamin, menghambat reuptake
·
Mengaktifkan
reseptor dopamin dengan agonis
1.
Bromokriptin,
lisurid >> agonis D2
2.
Pramipeksol,
ropinirol >> agonis D2 dan D3
3.
Pergolid,
apomorfin >> agonis D1 dan D2
·
Menekan
aktiitas kolibergik dengan obat-obat antikolinergik
1.
Benzotrapin,
triheksifenidil
“NYERI”
Nyeri didefenisikan sebagai perasaan emosional yang
tidak nyaman baik dari luar tubuh maupuan dari dalam tubuh. Reseptor yang
bekerja adalah nociceptor
·
Nyeri
diklasifikasikan berdasarkan durasinya :
1.
Nyeri akut
2.
Nyeri kronis
·
Nyeri
diklasifikasikan berdasarkan asalnya :
1.
Nyeri nosiseptif
>> nyeri somatic dan viscelar
2.
Nyeri neuropatik
Ø Terapi
·
Non farmakologi
1.
Relaksasi,
hypnosis
2.
TENS untuk nyeri
bedah, traumatic dan oral facial
·
Farmakologi
1.
Analgesi non
opiat
§ Paracetamol
§ Salisilat >> aspirin, Mg salisilat
§ Fenamat >> meklofenamat, asam mefenamat
§ Asam asetat >> natrium diklofenak
§ Antalgin
§ Asam propion >> ibuprofen, ketoprofen,
naproksen
§ Asam pirolizin karboksilat >> ketokrolak
§ Inhibitor COX 2 >> celcoxib, valdecoxib
2.
Analgesik opiat
§ morfin
3.
Antidepressant
Tidak ada komentar:
Posting Komentar