Rabu, 01 Juli 2015

farmakologi dan toksikologi



 FARMAKOLOGI DAN TOKSIKOLOGI I





OLEH :
NAMA      : LATRI DWITA SARI AMAHORU
NIM          : 70100112050
KELAS     : FARMASI B1


JURUSAN FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2013


“FARMAKOLOGI TOKSIKOLOGI”

Farmakognosi berasal dari dua kata yaitu pharmacon (obat) dan gnosi (ilmu/pengetahuan). Jadi farmakognosi adalah ilmu pengetahuan tentang obat khususnya dari nabati, hewani dan mineral. Farmakodinamik adalah ilmu yang memepelajari tentang efek obat terhadap tubuh, sedangkan Farmakokinetik adalah ilmu yang memepelajari tentang nasib obat dalam tubuh meliputi absorbs, distribusi, metabolism dan ekskresi. Dan toksikologi aalah ilmu yang memepelajari tentang efek racun terhadap tubuh.
Adapun faktor-faktor yang memepengaruhi metabolism obat yaitu induksi enzim. Inhibisi enzim, kompetisi (interaksi obat), dan perbedaan individu.
Fungsi –fungsi reseptor sebagai berikut :
·         Mengenal dan mengingat suatu ligan
·         Meneruskan sinyal-sinyal yang diterima ke dalam sel melalui
Ø  Perubahan permeabilitas membran
Ø  Pembentukan second messenger dan
Ø  Mempengaruhi transkripsi gen
Ligan-ligan yang dapat mengikat reseptor dan mempengaruhi aktifitas sel diantaranya :
·         Hormones
·         Autocrine
·         Neurontransmitter
·         Cytokines
·         Membrane bound ligans
·         Drug / chemicals

“SYSTEM SARAF OTONOM”

System saraf otonom adalah system saraf tidak sadar terbagi menjadi system saraf simpatik yang mempunyai fek eksitasi dan sistem saraf parasimpatik yang mempunyai efek inhibisi.
Perbedaan sistem saraf simpatik dan parasimpatik
Perbedaan
Simpatik
Parasimpatik
Neurontransmitter
Noradrenalin
asetilkolin
Reseptor
Muskarinik dan nikotonik
Efek umum
Fight or fly
Rest or rilex

Ø  Obat-obat adrenergik
1.      Amfetamin dan turunannya (methamfetamin, shabu-shabu, metilene dioksi methamfetamin (ekstasi))
2.      Kokain
3.      Adrenalin/efinefrin
4.      Dopamine
5.      Efedrin
Ø  Obat-obat penghambat adrenergik
1.      Alfa bloker
Contohnya : prazosin
2.      Betabloker
Kardioselektif, contohnya etenolol
Non kardioselektif, contohnya propanolol
Ø  Obat-obat kolinergik
Stimulant ganglion adalah obat yang secara luas mempunyai ketrja pada simpatik dan parasimpatik, tidak begitu berguna dalam klinis
1.      Agonis muskarinik, contohnya atropin
2.      Ester kolin, contohnya metakolin, karbakol, dan betanekol
3.      Pilocarpin
“PSIKOPATOLOGIK”

Fakta obat psikotropik
·         Klorpromazin (1952)
·         Reserpin          (1954)
·         Imipramin (1957)
Pembagian obat psikotropik
Jenis
Sinonim
Indikasi utama
Neuroleptika
Neuroplegika
Skizofren
Psikoleptika
Maniak
Major tranzquilator
Psikosindrom

Sindrom penghentian alcohol kondisi terstimulasi takut
Antidepresiva

Depresi
Tranquilansia
Ataraktika
Neurosis
Tranquilansia minor

Psikotonika
Stimulansia
Apatis
Psikoanaleptika
Lesu
Psikoenergetika

Psikodisleptika
Psikolotika
Untuk menimbulkan psikosis buatan
Psikotomimetika

Psikotoksika

Fantastika

Senyawa halusinogen eldetika


Ø  Psikosis >> penyakit fikiran dan kejiwaan, terbagi 2 yaitu
1.      Psikosis eksogen, patologi tubuh seperti trauma otak, tumor otak
2.      Psikosis endogen, gangguan metabolism otak contohnya pada skizofrenia
Ø  Neurosis, gangguan penyelesaian konflik diri,
Contohnya :
1.      Sindrom kelelahanpsikovegetatif (gugup)
2.      Reaksi konversi (histeris)
3.      Neurosis ketakutan dan fobia
4.      Neurosis keharusan
5.      Anorexia nervosa, keinginan untuk kurus pada masa puberitas
Ø  Psikopati, gangguan kepribadian terhadap sikap kehidupan yang berhubungan dengan lingkungan, biasanya susah terdeteksi
1.      Kepribadian sensitive
2.      Kepribadian anankastia (peningkatan kesadaran untuk tertib)
3.      Kepribadian depresi (mood tertekan)
4.      Kepribadian hipertimi (mood gembira)
5.      Kepribadian tak stabil (factor alcohol)
6.      Kepribadian tanpa emosi
7.      Kepribadian kuerulatorik (keras kepala, selalu mau benar, fanatisme berlebihan)
·         Obat-obat psikopatologik
Ø  Neuroleptika
Mekanisme kerja : memblok pekepasan norefinefrindan dopamine
contoh obat golongan :
1.      Fenotiazin (klorpromazin, prefenazin)
2.      Senyawa butirofenon dan dimetilbtuilpiperidin
3.      Reserpine
4.      Sulpirid




Ø  Antidepresiva
Golongan
Mekanisme aksi
Contoh obat
Anti depresan trisiklik (TCA)
Penghambatan reuptake serotonin dan norefinefrin
Amitripilin, imipramine
SNRI
Penghambatan reuptake serotonin dan norefinefrin
venlafaksin
SSRI
Penghambatan reuptake serotonin
Sertraline, fluoksetin, paroksetin
MAOI
Penghambatan enzim mono amine oksidase
Fenelzin
Aminoketon
Penghambatan reuptake norefinefrin dan dopamine
bupropion
Triazolopyridin
Antagonis reseptor serotonin
Trazodon dan nefazodon
Tetrasiklik
Antagonis reseptor serotonin presinaptik
Mirtazapine

Ø  Tranquilansia
Mekanisme kerja : meningkatkan ketersediaan dan fungsi GABA di otak dengan mengaktifkan kerja reseptor GABA
Contoh obat    :  1.   Meprobamat 2. Golongan benzodiazepine (diazepam, klordiasepoksid, lorazepam, alprazolam) 3. Benzoktamin 4.Valepotriat
Ø  Psikotonik / psikostimulansia
Contoh obat : kofein dan amfetamin
Ø  Psikodisleptika / fantastika
Contoh obat    :  1.   Turunan indol : N-dimetil triptamin psilosin, lisergid 2. Turunan feniletilamin : meskalin
“ANTIKONVULSI”

Epilepsi, keajdian kejang yang terjadi berulang (kambuhan). Kejang, manifestasi klinik dari aktifitas neuron yang berlebihan didalam korteks serebral. Manifestasi klinik kejang sangat bergantung dari daerah otak fungsauinal yang terlibat. Kejang disebabkan karena adanya ketidak seimbangan antara inhibisi dan eksitatori pada otak. Ketidakseimbangana itu terjadi karena kurangnya transmisi inhibitor dan meningkatnya aksi eksitatori.
Ø  Klasifikasi epilepsi
·         Kejang umum, jika terjadi pada kedua hemisfere otak secara bersama-sama, terbagi atas tonic-clonic, abscense attacks, myoclonic seizure dan atonic seizure.
·         Kejang parsial, jika dimulai dari daerah tertentu, terbagi menjadi simple partial seizure dan complex partial seizures
Ø  Obat-obat antikonvulsi tergantung jenis epilepsinya

Kejang parsial
Kejang umum (generalized seizures)
Tonic-clonic
Abscense
Myoclonic atonic
Drug of choice
Karbamazepin
Valproat
Etusoksimid
Valproat
Fenitoin
Karbamazepin
Valproat

Valproat
Fenitoin


Alternatives
Lamotrigin
Lamotrigin
Clonazepam
Klonazepam
Gabapentin
Topiramat
Lamotrigin
Lamotrigin
Topiramat
Primidon

Topiramat
Tiagabin
Fenobarbital

felbamat
Primidon



Fenobarbital




“OBAT-OBAT PARKINSON”

Parkinson, gejala klinik ditandai dengan gemetar, kekakkua, bradikinesia dan instabilitas postural. Penyakit parkinsin yaitu penyakit gangguan syaraf kronis progresif yang ditandai dengan gemetar, kekakuan, berkurangnya kecepatan gerakan, dan ekspresi wajah kosong seperti topeng dengan saliva berlebihan.
Ø  Faktor resiko
·         Usia ( 55 tahun)
·         Jenis kelamin (cendenrung pada laki-laki)
·         Riwayat keluarga
·         Etnik
·         Paparan toksik dan obat
·         Genetic
Ø  Patofisiologi
Dopamine merupakan neurontransmitter yang menstimulasi neuron motoric yang dapat mengontrol otot dalam bergerak. Terjadi degenarasi sel dengan hilangnya saraf dopaminergik di substansia nigra di otak. Selain dopamin, neurotransmitter lain (Asetilkolin, GABA, Norefinefrin, Glutamat dan Serotonin) juga mengalami ketidakseimbangan di korteks.
Ø  Gejala dan tanda
·         Tanda utama
1.      Tremor
2.      Kekakuan
3.      Melemahkan gerakan
4.      Ketidakseimbangan tubuh
·         Gejala motorik
1.      Ayunan lengan tangan berkurang
2.      Kesulitan dalm berbicara (dysarthria)
3.      Kesulitan dalam menelan (dysphagia)
4.      Perubahan postur
5.      Berubahnya ekspresi wajah 9hypomimia)
·         Perubahan status mental
1.      Anxietas
2.      Apatis
3.      Depresi
4.      Keadaan Bingung
5.      Psikosis
6.      Gangguan tidur
Ø  Obat-obat yang biasa digunakan
·         Meningkatkan kadar dopamine endogen
1.      L-dopa >>  prekursor dupa
2.      Carbidopa, benserazid >> menghambat metabolism perifer oleh dopa dekarboksilase
3.      Entacapon, tolcapon >> menghambat degradasi dopa oleh O-metiltransferase
4.      Selegilin >> menghambat degradasi dopa oleh enzim Mono Amine Oksidase B
5.      Amatidin >> meningkatkan sintesis dan pelepasan dopamin, menghambat reuptake
·         Mengaktifkan reseptor dopamin dengan agonis
1.      Bromokriptin, lisurid >> agonis D2
2.      Pramipeksol, ropinirol >> agonis D2 dan D3
3.      Pergolid, apomorfin >> agonis D1 dan D2
·         Menekan aktiitas kolibergik dengan obat-obat antikolinergik
1.      Benzotrapin, triheksifenidil



“NYERI”

Nyeri didefenisikan sebagai perasaan emosional yang tidak nyaman baik dari luar tubuh maupuan dari dalam tubuh. Reseptor yang bekerja adalah nociceptor
·         Nyeri diklasifikasikan berdasarkan durasinya :
1.      Nyeri akut
2.      Nyeri kronis
·         Nyeri diklasifikasikan berdasarkan asalnya :
1.      Nyeri nosiseptif >> nyeri somatic dan viscelar
2.      Nyeri neuropatik
Ø  Terapi
·         Non farmakologi
1.      Relaksasi, hypnosis
2.      TENS untuk nyeri bedah, traumatic dan oral facial
·         Farmakologi
1.      Analgesi non opiat
§  Paracetamol
§  Salisilat >> aspirin, Mg salisilat
§  Fenamat >> meklofenamat, asam mefenamat
§  Asam asetat >> natrium diklofenak
§  Antalgin
§  Asam propion >> ibuprofen, ketoprofen, naproksen
§  Asam pirolizin karboksilat >> ketokrolak
§  Inhibitor COX 2 >> celcoxib, valdecoxib
2.      Analgesik opiat
§  morfin
3.      Antidepressant

Tidak ada komentar:

Posting Komentar