Rabu, 01 Juli 2015

larutan



1. Definisi larutan dari beberapa sumber!
Jawab :
a)      Rudolf voight; 1995
Larutan adalah sediaan cair yang mengandung bahan obat terlarut, menurut aturannya didalam air atau cairan yang didominasi air.
b)      Farmakope Indonesia edisi 3; 1979
Larutan adalah sediaan cair yang mengandung bahan kimia terlarut, kecuali dinyatakan lain, sebagai pelrut digunakan air suling.
c)      Howard C. Ansel : 1989
Larutan didefenisikan sebagai sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang dapat larut, biasanya dilarutkan di dalam air.
Dari sumber yang ada diatas saya dapat menyimpulkan bahwa larutan adalah kemampuan suatu zat terlarut melarut dalam suatu pelarut

2.      Termodinamika dari larutan!
Jawab :
Suhu merupakan salah satu faktor yang penting dalam menentukan kelarutan suatuzat agar mudah larut. Kebanyakan bahan kimia dapat mudah larut jika dilarutkan pada suhu panas sehingga dapat meningkatkan kelarutan dengan kenaikan suhu. Sebagai seorang farmasi kita harus mengetahui sifat- sifat kelarutan dari suatu zat terlarut dan pelarut. Dimana kelarutan adalah kemampuan suatu zat untuk dapat larut dalam suatu pelarut. Bila suatu pelarut pada suhu tertentu melarutkan semua zat terlarut sampai batas daya melarutkannya dan larutan ini disebut larutan jenuh.

3.      Interaksi zat dalam sistem larutan!
Jawab :
Berhubung dengan kelarutan suatu zat dalam pelarut, maka dapat terjadi interaksi antara pelarut pelarut, pelarut zat pelarut terlarut dan zat zat terlarut. Nilai atau diskripsi kualitatif beberapa parameter fisika kimia dari zat terlarut dan pelarut dapat membantu mendapatkan gambaran mengenai keterlarutan suatu obat, beberapa faktor dan konsep yang penting untuk meramal kelarutan obat adalah:
a)      Polaritas
Aturan yang terkenal yaitu like dissolves like berdasarkan pada observasi bahwa molekul molekul dengan distribusi muatan yang sama dapat larut timbal balik, yaitu molekul polar, akan larut dalam media yang serupa yaitu polar, sedangkan molekul nonpolar akan larut dalam media nonpolar.
b)      Kosolven
Kosolven dapat dipandang sebagai modifikasi polaritas dari sistem pelarut terhadap zat terlarut atau terbentuknya pelarut baru yang terjadinya interaksi tidak mudah diduga dari individu pelarut masing masing dalam sistem campuran.
c)      Parameter kelarutan
Contohnya suhu : Kebanyakan senyawa farmasetis pada kenaikan suhu akan naik kelarutannya, kecuali senyawa metilselulosa dan kalsium hidroksida. Proses eksoterm dapat digambarkan sebagai berikut :
Zat terlarut + pelarut ↔ larutan + panas
Sedangkan proses endoterm
Panas + zat terlarut + pelarut ↔ larutan
Jika pada peristiwa eksoterm, bila suhu dinaikan maka kelarutan zatnya akan berkurang karena reaksi bergeser kekiri. Sedangkan pada peristiwa endoterm, bila suhu dinaikkan maka kelarutan zatnya akan bertambah, karena reaksi bergeser ke kanan.
d)     Salting out
Peristiwa ini merupakan kompetisi antara garam dan senyawa organik terhadap molekul pelarut yaitu air. Contoh camphora dan oleum menthae piperitae dalam air aromatik. Larutan metilselulosa dalam air oleh penambahan NaCl.
e)      Salting in
Peristiwa bertambahnya kelarutan dari suatu senyawa organik dengan penambahan suatu garam dalam larutannya. Sebagai contoh adalah globulin tidak larut dalam air tetapi dapat larut dalam larutan garam encer dalam air.
f)       Hidrotopi
Peristiwa bertambahnya larutan suatu senyawa yang tidak larut atau sukar larut dengan penambahan suatu senyawa lainyang bukan zat surfaktan
g)      Pembentukan kompleks
Peristiwa terjadinya interaksi antara senyawa tak larut dengan zat yang larut dengan zat yang larut dengan membentuk senyawa kompleks yang larut
h)      Ukuran partikel
Semakin kecil ukuran partikelnya maka kecepatan melarutnya semakin besar
i)        Ukuran dan bentuk molekul
Zat cair dapat mempunyai polaritas, konstante dielektrik dan ikatan hidrogen dapat menjadi pelarut yang kurang bagi senyawa ionik, disebabkan ukuran partikelnya lebih besar dan akan sukar bagi zat cair untuk menembus dan melarutkan kristal. Bentuk dari molekul zat terlarut juga merupakan faktor didalam meneliti keterlarutan.

j)        Struktur dari air
Struktur air merupakan anyaman molekul tiga dimensi dan struktur ikatan hidrogen menentukan sifat sifat air dan interaksinya dengan zat terlarut. Strukturnya dapat dimodifikasi secara kualitatif dan kuantitatif oleh banyak faktor seperti suhu, permukaan dan zat terlarut. Struktur air adalah peka terhadap banyak faktor yang dapat memperkuat, melemahkan, mengubah atau memecah seluruhnya. Faktor faktor ini termasuk suhu, zat terlarut non polar, ion monovalen dan polivalen, makromolekul dan permukaan.

4.      Jenis-jenis dari larutan!
Jawab :
Larutan terbagi menjadi dua yaitu:
a)      Larutan elektrolit ; larutan yang dibentuk dari zat elektrolit, dimana zat eletrolit yaitu zat yang bila terurai dalam air maka akan membentuk ion.
b)      larutan non elektrolit ; larutan yang dibentuk dari zat non elektrolit, dan merupakan larutan yang tidak dapat menghantarkan adanya arus listrik.

5.      Kelebihan dan kekurangan sediaan larutan!
Jawab :
a)      Kelebihan sediaan larutan
1)      Campurannya homogeny
2)      Dosisnya dapat diubah pada saat pembuatan
3)      Mudah diberikan dalam larutan encer untuk lambung dibandingkan dalam bentuk tablet
4)      Lebih mudah terabsorbsi
5)      Mudah diberikan bahan tambahan seperti pemanis, pewarna untuk pemakaian luar, lebih mudah digunakan
b)      kekurangannya
1)      Volume bentuk larutan lebih besar
2)      Ada obat yang tidak stabil dalam bentuk larutan dan ada obat yang sukar ditutupi bau dan rasanya
6.      Pertimbangan dalam sediaan larutan!
Jawab :
Pertimbangan- pertimbangan pembuatan :
a)      Bahan mentah,
Bahan mentah yang digunakan dalam pembuatan cairan harus sesuai dengan bahan-bahan lain yang telah ditetapkan masak-masak. Bahan-bahan tersebut harus menjamin ciri-ciri, kemurnian, kesatuan dan bebas dari kontaminasi mikroba yang berlebihan
b)      Peralatan
Dalam batasan-batasan yang paling umum, tipe alat yang digunakan dalam pembuatan terdiri dari tangki pencampur, alat-alat pengukur serta penyaring.
c)      Prosedurpencampuran
Cara sederhana yaitu dengan menuangkan zat terlarut ke pelarut kemudian mengaduknya hinnga larutan tersebut homogen.
d)     Pengemasan
Tiga metode pengisian dasar yaitu gravimetris, volumeris dan kadar konstan. Untuk metode gravimetris dan volumetric sering digunakan dalam pengisian dimana dalam pengisian gravimetric umumnya terbatas pada wadah yang besar atau produk yang sangat kental sedangkan pada pengisian volumetric biasanya dibantu dengan memompa cairan pada tekanan konstan melewati suatu lubang yang ukurannya konstan untuk waktu yang sudah ditentukan. Volumenya bervariasi dengan meninggikan dan menurunkan tekanan. Untuk metode pengisian kadar konstanya itu dengan menggunakan wadah sebagai alat control untuk mengontrol isi masing-masing unti.
Evaluasi kerusakan yang terjadi pada larutan
a)      Uji kejernihan, uji ini dilakukan dengan memeriksa secara visual dimana wadah dilihat dari luar di bawah penerangan cahaya.
b)      Uji keseragaman volume, diletakkan secara sejajar lalu dilihat keseragaman volumenya,
7.                  Kerusakan-kerusakan dalam larutan dan bagaimana mengendalikan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar